Selasa, 27 November 2012

Rutinitas Hijauku


Beberapa orang mungkin berpikir bahwa kegiatan “berhemat” hanya perlu dilakukan oleh orang-orang yang “kurang mampu”, tapi bagi saya, “berhemat” adalah turut menyelamatkan lingkungan kita. Menulis keseharian saya dalam menghemat energi ini menjadi sebuah kesempatan untuk memberikan sedikit informasi kepada teman-teman, bahwa “menyelamatkan lingkungan” itu bisa dimulai hanya dari tindakan-tindakan kecil. :)

Ritual keseharian saya, setelah bangun tidur adalah mandi, dimana mencuci muka, membilas rambut dari shampoo dan membilas busa sabun saya lakukan bersamaan dengan shower. Lumayan, menghemat sedikit air karna dilakukan bersamaan. :)  Selain itu mandi dengan shower juga lebih hemat daripada dengan gayung yang katanya menghabiskan air 3x lebih banyak daripada shower. :) Kadang setelah mematikan shower, masih ada sisa air yang menetes dari shower, saya tampung di ember. :)

Keramas saya lakukan di pagi hari supaya tidak perlu air hangat, kecuali kalau dingin sekali (sesudah hujan misalnya). Lumayan menghemat listrik untuk pemanas air.

Ketika mencuci tangan, saya memakai sabun dan mengusapkannya dulu di tangan saya dalam keadaan tangan masih kering, baru menyalakan keran air dengan debit air kecil saja untuk membilas tangan. Kebanyakan orang berpikir bahwa dengan debit air kecil, yang dicuci tidak akan bersih. Ini mitos bagi saya, karna semakin besar debit air yang keluar, yang ada hanya terbuang sia-sia, karna kebutuhan untuk mencuci bersih tangan hanya sebatas sampai tangan kita tidak licin karna sabun cuci tangan dan tidak perlu debit air yang besar. :)

Menggosok gigi selalu saya mulai dengan mengaplikasikan odol ke sikat gigi, basahi sedikit dengan air. Lalu setelah selesai menggosok gigi, saya berkumur dengan gelas yang diisi air bersih. Supaya air dari keran tidak terbuang percuma. Atau jika saya tidak menggunakan gelas, saya akan menampung air di tangan, mematikan keran air, berkumur dengan air, baru menyalakan keran air lagi untuk menampung air di tangan, dan begitu seterusnya. Hehe.

Keluarga saya berlangganan koran harian, setelah dibaca koran itu dikumpulkan untuk akhirnya dijual lagi, atau saya gunakan untuk membuat kartupos (saya bergabung di komunitas @cardtopost), atau disumbangkan ke Yayasan Tzu Chi untuk di recycle dan reuse.
DIY postcard, "hello!"
Ketika membeli produk-produk entah makanan, ataupun barang-barang lainnya yang memiliki kotak pembungkus ataupun ada kalender meja bekas (yang berupa kertas karton ataupun kardus) saya kumpulkan untuk saya gunakan kembali jika nanti diperlukan dan salah satu pengaplikasiannya saya gunakan untuk membuat kartupos juga. Hehe.

Setiap pagi dan sore, tanaman di rumah disiram dengan air bekas cucian sayur/buah atau dengan air bekas cucian beras. Ini sangat sehat loh untuk tanaman kita. :)

Ketika mencuci pakaian, ditunggu hingga lumayan banyak, baru dicuci bersamaan, supaya air tidak terbuang sia-sia. Selain itu, air bekas cucian pakaian, ditampung lagi untuk mengepel lantai dan untuk menyiram toilet.

Ketika memasak, asisten rumah tangga di rumah jika menggunakan minyak secukupnya untuk menggoreng, jika ada sisa minyak, digunakan lagi untuk menumis sayur lainnya, sehingga tidak ada minyak yang perlu dibuang dan mengotori air tanah. :)

Selain itu, saya belajar menanam dari sepupu saya yang rajin menanam dari biji-bijian sisa buah yang kita makan sehari-hari. :) Ditanamnya juga di wadah bekas seperti bekas aqua gelas (yang sering saya ‘pungut’ dari kantor) atau bekas wadah mie instant.

Tanaman Palem


Saya berangkat ke kantor dengan Transjakarta, dilanjutkan dengan angkot dan berjalan kaki. Bagi saya, menggunakan angkutan umum itu turut membantu pengurangan polusi di kota ini, juga mengurangi kemacetan yang adalah faktor penyianyiaan bahan bakar minyak. Kalau pergi ke tempat yang dekat, saya biasakan dengan jalan kaki. Sehat kan? :p Ya, walaupun terkadang saya ikut mengumpat terhadap fasilitas umum dari kota Jakarta, trotoar dan angkutan umum yang tidak layak. :(

Saya terbiasa mematikan lampu toilet setelah menggunakannya. Bahkan terkadang tidak perlu menyalakan lampu, karna ada cahaya matahari yang masuk ke toilet dari jendela, walaupun tidak banyak tapi cukup lah untuk penglihatan di kala pagi dan siang hari.

Dalam penggunaan kertas, saya selalu menggunakan kedua sisi kertas dulu, baru ditumpuk ke tumpukan kertas-kertas yang perlu dijual.

Setiap pergi berbelanja, saya seringkali membawa tas untuk menampung barang belanjaan, supaya tidak perlu mengkonsumsi kantong plastik. Tapi jika barang belanjaan tidak muat dimasukkan ke dalam tas, terpaksa juga menerima kantong plastik dari si penjual, tapi kemudian digunakan kembali untuk tempat sampah, atau untuk kantong penyimpanan barang-barang di rumah.

Profesi saya sekarang adalah Asisten Arsitek. Dalam mendesain sebuah bangunan adalah penting untuk mengoptimalkan pemanfaatan cahaya dan panas matahari yang melimpah ruah di negri kita, begitu juga dengan pemanfaatan angin dan air hujan. Menciptakan bukaan-bukaan yang banyak supaya di siang hari bangunan sebisa mungkin meminimalisir penggunaan listrik dari lampu, menerapkan cross ventilation supaya udara di dalam bangunan terus berputar dan dapat meminimalisir penggunaan listrik dari pendingin ruangan, menyarankan klien untuk memasang solar panel di bangunannya dan menerapkan sistem untuk menampung dan reuse air hujan untuk kebutuhan air di dalam bangunan adalah beberapa langkah yang dapat diterapkan dalam mendesain bangunan yang secara tidak langsung memberikan dampak positif bagi lingkungan. :)

Hmm..apa lagi yaaa? Hehe..

Semua ini adalah hal-hal sederhana yang saya lakukan dalam keseharian saya, saya percaya bahwa “every big steps start with an inch”! Jadi bukanlah tidak mungkin, kebiasaan-kebiasaan yang saya lakukan ini, dapat membantu penghematan energi dan menyelamatkan lingkungan kita, apalagi jika saya membagikan rutinitas saya dan mengajak teman-teman untuk melakukan hal yang serupa dengan saya. :) Tidak ada salahnya kok, berhemat sebenarnya memberikan keuntungan bagi kita, apalagi langkah-langkah berhemat ini bermanfaat bagi lingkungan, toh ini demi pasokan energi di masa mendatang yang akan dinikmati kita sendiri dan juga anak cucu kita nanti, kan? ;) Nah, bagaimana denganmu? Ayo share aksi hijau apa yang sudah kamu lakukan untuk lingkungan kita? :D


Cheers,

Wennie
27.11.2012

23 komentar:

Unknown mengatakan...

kebiasaan yg baik, setuju. berhemat bukan utk org tak mampu. berhemat demi anak cucu, demi lingkungan kita yg lbh baik.3 thumbs for u sis!!!

WENNIE mengatakan...

@tini chen
Thank you!! :) Mari kita selamatkan Bumi kita bersama. :D

cindy mengatakan...

Keren... Haha... Semoga semua bisa coba kaya gitu dee... :)

WENNIE mengatakan...

@cindy
Thank you! :) Yuk dicoba bersama. Hehe..

Unknown mengatakan...

segalanya memang harus dimulai dari diri sendiri..

lanjutkan!

WENNIE mengatakan...

@Yulius Gilang Swandika
:) ayo share juga aksi hijaumu! :)

Anonim mengatakan...

nice job dut!
kalo aja orang di muka bumi ini mau perlahan-lahan melakukan aksi hijaunya kayak yg lu lakuin, kayanya keturunan kita akan menikmati bumi yang lebih sehat daripada yang sekarang ehehe..

WENNIE mengatakan...

@mansel44
semoga begituuu..yuk sama2 lakukan kebiasaan-kebiasaan simple ini..hehe..:D

MNA mengatakan...

By logic, penggunaan shower untuk mandi lebih hemat air memang bisa saya terima alasannya, tapi lebih hemat energi kah? Untuk memperoleh tekanan yang cukup untuk shower itu sendiri membutuhkan ketinggian yang lebih atau energi pompa air yang lebih supaya mencapai ketinggian.

Mengenai air sendiri sebenarnya sekalipun kita telah membuang "air bersih" sebenarnya air itu selanjutnya melalui siklus hidrologi yang berujung pada "pemurnian kembali" atas air itu sendiri mbak.

Andrew Ignatius mengatakan...

wen nice baby step for the greater good.. nice insightt semoga bisa gw terapkann kebiasaan2 lo inii

Anonim mengatakan...

Dud Anonim aja yah :)

Soal shower, yang perlu dikoreksi adalah kapasitas alirannya dud. Makin rendah kapasitasnya (biasanya dalam Liter/menit), makin bagus. Shower itu yang standar 9 L/m, ask your supplier about this :)

Langkah yang sudah gwe terapkan? Paling sering adalah gwe mematikan mesin motor gwe apabila lampu merah lebih dari 2 menit. Banyak yang bilang itu merusak mesin motor. Tapi menurut gwe, biaya perbaikan rusaknya mesin itu jauh lebih murah daripada biaya perbaikan rusaknya bumi kita. At least gwe udah mengurangi emisi motor gwe selama 2 menit. Terdengar kecil memang, tapi kalo semua pengguna kendaraan berpikir seperti ini, imagine the impact!

Appreciate your "green" effort dud :D

Anonim mengatakan...

Great expemplary! Keep on your good job sis! I also done that little thing like you do and thought that little thing is useless,hope we can continue living with that habit.

Unknown mengatakan...

G sih blm sehijau u wen.. Tp yg simpel" kyk pake shower, lampu, air, jalan/kendaraan umum, udah. Tp blm sampai yg pakai air bekas cucian or nanem". Hehe. Apalagi yah? Oh, dirmh sampah dipisah, botol" bekas dikumpulin n dijual, yg sayur/buah dikompos (sama landlord g), n kertas/kardus di recycle. Trus, kalo g kluar biasanya bawa botol air/travelmug sndiri.

Ps: ngumpulin kotak kardus makanan mah kdemenan u aja kali wenn, dijadiin alasan go green. =p hahaha..

Unknown mengatakan...

Wowwwww!!!!! memang luar biasa yaaaa...
One day, kalau saya sudah siap untuk membangun rumah impian saya, insya allah saya minta kamu untuk ikut andil di designnya yaaaaa *very proud of you, wen!*

Anonim mengatakan...

Kereeen.. sepakat kak, harus dimulai dr hal kcil.. tp msh blm bs kaya kk bgt, tp untuk masalah2 dirumah alhamdulillah udh sbgian besar dilakuin, cumaaaa... untuk masalah transportasiii.. mmmm.. :D semoga bisa segera menyusul y kaaak.. klo lg ngantri, macet yg klewat lama n klo lg lampu merah lama biasax dimatiin mesin motorx,, kl naik transjakartaa,, wah pling cpt 1,5jam dr rumah, kl naik mtr cm 40mnt ^^ tp tenang aja kak, akn diusahakn utk lbh hemat trs kok, makasi utk ceritanya kaaak.. ^^
-adikmu di XVIII- :D

Anonim mengatakan...

Menulis dan menginspirasi orang lain untuk berbuat "hijau" juga salah satu aktivitas yang "menghijaukan" dunia ini.. Nice sis..

WENNIE mengatakan...

@Muh Nahdhi Ahsan
Terima kasih untuk komentar nya ya. :) Air itu sendiri termasuk dalam kategori energi kan, jadi pemanfaatan maksimal air bagi saya adalah penghematan energi. :)
Betul memang air akan mengalami pemurnian kembali, tapi kenapa tidak digunakan secara maksimal dulu sebelum dimurnikan? :D

@Andrew Ignatius
Thank you, Ndru! :) Hayuk2 diterapkann...hihi..

@Anonymous 01
Thank you untuk info tambahannya dan terima kasih untuk usaha kecilnya...:) justru yang kecil-kecil itu kalo ditabung bisa menjadi besar kan! hehe..:)

@Anonymous 02
Terima kasihhh komentarnyaa...iya yuks lanjutkann usaha kita..hehe..:D

@Edith
Iya nihh..di rumah juga sayuran/buah dijadiin kompos lagi..hehe..kalo punya bak gede mau bangettt buat produksi kompos..:p kalo lancar mau masukkin proposal ke RT/RW sekitar nihh untuk bikin Bank Sampah. :) hehe..

WENNIE mengatakan...

@Mbak Yeni
Terima kasihhh untuk komentarnyaa, Mbak..mudah2an menginspirasi. :) aminnn..mudah2an ketika Mbak mau membangunnya nanti aku ilmuku udah cukup matang yah, Mbak. ;)

@Adik XVIII
haha...bagus dongg kalo udah dilakuin..aku percaya km pasti punya caramu untuk menghemat energi dan menyelamatkan bumi...! #eaaa... :D

@Anonymous 03
Terima kasihhh untuk komentar dan semangatnyaa..mudah2an banyak yang terinspirasi dan melakukan aksi hijaunya! :) Thanks Bro! haha..

Unknown mengatakan...

Wow keren bgd wen, dr keseharian menjadi kebiasaan dan membawa manfaat bagi orang banyak... btw gw tertarik cara tanem dr biji bush wen... bs lbh di deskripsikan? untuk yg laen gw juga da mulai kyk lo.. irit air...apalgy musim kemarau

Anonim mengatakan...

Weeennn...kerreeeenn abisssss tulisannya!! Sukaaa banget!! Asli jadi makin salut sama kamu. In fact, I feel what you do here in this writing are absolutely fantastic! Really, saya setuju banget dengan quote kamu, "Every big step starts with an inch". Thank you very much ya sist for sharing and reminding. Keep green living, keep shining, and keep inspiring :)

rivai mengatakan...

wah kreatif banget tuh kartu postnya..

banyak banget kok sampah2 yg bisa di daur ulang, cuman berbekal kreatyifitas kita bisa meng kresikannya

Anonim mengatakan...

Aksi sederhana, tetapi berpengaruh besar. Good.



Kunjungi blog aku di sini : | Aksi Untuk Bumi | http://bit.ly/Energi89 | @PTPertamina | #SobatBumi |. Terima Kasih.

WENNIE mengatakan...

@yoan
Yo, itu cara nanem dari biji buah gampang kok, tinggal ambil bijinya, trs rendem dulu selama 7 hari gitu kurang lebih, kalo udah keliatan tumbuh tunas2 nya, mulai dimasukkin ke media tanam (tanah) deh..:) sering2 disirem aja, ga perlu terlalu banyak airnya, abis itu tungguin tumbuh dehh..hehehee...

@Anonymous 04
Makasii banyakk, Mbak Debby...;)