Senin, 09 Maret 2009

Untuk seorang teman, (lagi-lagi) tentang perpisahan.

"Kemungkinan besar gw gag balik kuliah disini."
"Hmm...yaa, lo sendiri yang bisa memutuskan."


----------------------------------------------------------------------------------

Itu penggalan obrolan kita, ketika seorang teman gw --yang mulai skarang kita sebut dengan ZJ--, ZJ, ketika dia masuk ke kamar hanya untuk mengantar kerupuk udang dari Malaysia --yang di Indonesia juga ada, namun dengan penampilan yang sedikit berbeda-- dan setelah gw rasakan, teteup enakkan kerupuk udang Indo. =)

Setelah mengantar sekantung besar penuh kerupuk, dia pun pergi lagi, dan berkata akan kembali nanti malam untuk berbincang-bincang bersama kami (gw dan roommate gw.red).

Dia baru saja datang. Berbincang entah berapa lama.
Menjabarkan segala pemikirannya untuk bekerja dulu di Malaysia, dan sembari menjaga nyokapnya, dan kemungkinan besar tidak akan kembali berkuliah disini.

Hmm...ZJ selalu memiliki banyak cerita dan tau harus bagaimana merangkai kata-kata untuk menjadikan ceritanya menarik. Kepandaiannya dalam berbicara, menjadikannya memiliki banyak teman. Dan gw akui, tempat ini menjadi sedikit sepi dengan ketidakadaannya dia.

Di angkatan gw, anak internasionalnya cuma gw dan dia. Jadi kalo ada acara anak internasional gitu, biasanya gw pasti bareng dia. At least, gw ada temen ngobrol. Gw ngomong bahasa Indo, dy ngerti sedikit Melayu. Gw ngomong mandarin, dy jauh lebih jago lagi mandarinnya. Gw ngomong bahasa Inggris, dy ngerti dikit-dikit. Gw ngomong cantonese, --ini sih rada2 jarang-- dy jauh lebih jago lagii. Gw ngomong Hokkian, dy pun ngerti. Sekali ngobrol ama dy, bisa ngomong banyak bahasa. Haha. Tapi kita lebih sering komunikasi pake mandarin lah. =)

ZJ tipe anak yang supel, mudah banget bergaul. Kalo ada apa-apa, paling enak ngomong ke dia. Mandarin jadi gag berasa sulit deh! Haha.

Begitu denger dia bakal leave, gw biasa aja sebenernya.
Bagi gw, perpisahan adalah suatu hal yang sangat lumrah, sangat manusiawi. Tapi, ketika kita berhadapan dengan perpisahan itu sendiri, terkadang kita butuh waktu untuk beradaptasi dengan perasaan 'merasa ditinggalkan' atau perasaan 'kehilangan' atau pun perasaan tidak enak lainnya.

Honestly, gw ngerasa sedikit sedih disini. Seorang temen gw bakal pergi, dan entah kapan kita baru bisa bertemu lagi. Entah kapan kita bisa makan bersama lagi, entah kapan kita bisa memasak bersama lagi, entah kapan kita bisa bercerita-cerita lagi, entah kapan kita bisa jalan-jalan bersama lagi, entah kapan kita bisa foto bersama lagi, benar-benar tidak tau.

Banyak orang yang selalu mengingatkan, betapa waktu berjalan begitu cepat dan kita takkan pernah bisa kembali lagi ke masa lalu.
Banyak orang yang selalu mengingatkan, untuk selalu mengucapkan kata2 manis kepada setiap orang dalam hidup kita karna kita tidak pernah tau kapan kita akan bertemu mereka untuk terakhir kalinya.
Banyak orang yang selalu mengingatkan, "Bersenang-senanglah. Hari-hari ini adalah hari-hari yang akan kita rindukan di tahun-tahun mendatang."
Banyak orang yang selalu mengingatkan, "Do not delay anything that adds laughter and joy to your life."

Dan, well...yeah.. Kita memang selalu tertawa bersama. Kita memang selalu berbagi. Tapi, kita melupakan waktu yang sebenarnya sangat terbatas.

Sedih rasanya harus kembali mengatakan, "Goodbye." dalam konteks yang entah kapan kita baru bisa ketemu lagi. *tapi mungkin ini jauh lebih baik daripada tidak sempat mengucapkan kata 'selamat tinggal' itu kan?*
Berat rasanya harus kembali berhadapan pada perpisahan.

Akan ada yang hilang. Apa tempat ini masih bisa seriang dulu?

Sumpah, ketika gw nulis ini, gw sedih banget.
Tapi, gw juga tidak bisa egois dan memintanya untuk stay. Gw, harus bisa mendukung keputusan dy yang ternyata dia ambil tidak dengan pemikiran yang dangkal.

I have run out of words.

Gw yakin, banyak juga temen-temen dia yang turut merasa sedih dengan keputusan dia ini.

Doa. Itu aja yang bisa gw titipkan untuk dia. Semoga dia selalu baik-baik saja dan dapat melakukan yang terbaik untuk dirinya sendiri, keluarganya, dan orang-orang di sekitarnya.



"Jika kehidupan sebelumnya memang ada, maka kita yakin bahwa pertemuan kita kali ini adalah takdir. Karna dalam kehidupan kali ini kita telah saling mengenal. Apa kalian tidak merasa aneh? Kita bertiga dari 3 tempat yang berbeda. Malaysia, Indonesia, dan Macau. Tapi kita bisa saling bertemu, berkenalan, dan berteman. Pada kehidupan selanjutnya, kita pasti akan bertemu lagi, kan?=)"
-cuplikan obrolan panjang kita dan ini diucapkan sama ZJ *melalui proses penambahan sedikit dari gw* dan ini jg dicatat roommate gw dalam notes dy-

.kita pasti ketemu lagi,,kok..!!=))
sukses yaaaaaa!!!!!


cheers,

-wEnZ-

4 komentar:

heRLin mengatakan...

Memang sangatlah susah untuk menghadapi perpisahan itu..tapi,ya kita jg ga bakal bersama sama smua org yg deket dgn kita untuk slama2nya bukan?
Ini juga merupakan salah satu ujian untuk smua orang..
Tetep smangatttt!!!!!

WENNIE mengatakan...

@ herlin..
tengkyu yaa,,lin...=))

Andrew Ignatius mengatakan...

"Do not delay anything that adds laughter and joy to your life"
wenn love the quote! :)
sabar wen perpisahan selalu menyedihkan hehe people come people go. be happy :)

WENNIE mengatakan...

@ ndrew
iyahh,,ndru...
gw nemu quote itu di blakang baju temen skelas gw..
hahahaha=p
tau neghh...,,lagi2 ngadepin perpisahann...=((