For My Bestiest

Cry on My Shoulder

by: Dsds (deutschland Sucht Den Superstar)

If the hero never comes to you
If you need someone you're feeling blue
If you're away from love and you're alone
If you call your friends and nobody's home
You can run away but you can't hide
Through a storm and through a lonely night
Then I show you there's destiny
The best things in life
They're free

But if you wanna cry
Cry on my shoulder
If you need someone who cares for you
If you're feeling sad your heart gets colder
Yes I show you what real love can do

If your sky is grey oh let me know
There's a place in heaven where we'll go
If heaven is a million years away
Oh just call me and I make your day
When the nights are getting cold and blue
When the days are getting hard for you
I will always stay here by your side
I promise you I'll never hide

What real love can do
What love can do
What real love can do
What love can do
What real love can do
What love can do

-------------------------------------------------------------------------------

Katanya, ini lagu lama. Tapi gw baru denger skarang deh..=)

Lagu ini mengingatkan gw pada sebuah persahabatan.Gw rasa banyak yang sering mendengar ini, "Whatever happens to you day, whatever happens to you, I promise that i'll always be there for you."Hmm, terdengar nice ya..?^^

"I promise that I'll always be there for you" - Saya berjanji bahwa saya akan selalu ada untukmu. Pertanyaannya, apakah kata "akan" memberikan kita sebuah ketetapan waktu? Kapankan "akan" itu tiba?=)

Gw --seseorang yang percaya akan keberadaan sahabat-- baru aja mendapatkan sebuah pengalaman, yang gw sendiri nggak tau harus bereaksi seperti apa.

Gw kenal dia dari jaman gw belom kenal tulisan, belom bisa nulis, belom tau esensi hidup. Sebuah jaman dimana gw udah bisa jalan, udah bisa lari, masih senang bermain-main dengan apapun yang bisa dimainkan, baru belajar mengenal tulisan dan baru tau bahwa ayam jantan itu berkokok..?

Gw rasa, pembaca bakal tau, itu masa-masa yang seperti apa, dan relationship kita sudah cukup lama terjalin juga ya.Tapi, gw akui, gw kurang cukup mengenal dia. Posisi gw bukan sebagai orang pertama yang bakal dia cari dikala dia sedang ada masalah, dan sebaliknya, dia juga bukan orang pertama yang gw cari dikala gw lagi butuh pendengar. Even kayak gitu, tetep aja, tag SAHABAT mungkin gag bisa lepas dari kita.

Okay. Dia sedang dalam masalah ketika gw balik kmaren. Pertanyaan sudah kita lontarkan. Tapi dia menolak untuk menceritakan yang sebenarnya.Reaksinya ketika menjawab pertanyaan kita, semua itu aneh buat gw. Cuma gw gag bisa peduli terlalu banyak. Gw mengikuti permainannya. Gw gag punya hak lebih untuk mengatur dia membeberkan semuanya. Human rights, kan?=)

Apa yang orang lain beritakan, malah menjelaskan lebih banyak daripada dia.
Kita bertanya, karna kita peduli, bukan karna kita ingin memojokkan, bukan karna kita ingin menggurui. Tapi orang yang memilih untuk tidak dipedulikan, apa harus terus kita paksa? Gw rasa nggak. Dia memiliki alasannya sendiri.

Sekarang gw nggak tau, apa masalahnya sudah terpecahkan ato belom. Yang gw tau, ada sebuah keputusan yang udah dia ambil. Itupun tanpa adanya kabar, yang padahal menurut gw, itu adalah salah satu moment terpenting dalam hidupnya. Gag usah gw deh. Yang ada di Jakarta aja nggak dikasih kabar.

Keterlaluan? Terbesit seperti itu. Kami bersahabat berlima. Katanya sih berlima. Tapi apa kata sahabat itu sudah dia kubur dalam-dalam? Hanya dia yang bisa menjawab. =)

Salah seorang dari kami, menelepon saya dari Jakarta, yang terdengar hanya isakkan tangisnya.

Salah seorang lagi dari Canada sana, selalu berbagi update-an terbaru. Kita berdua kayak tukang gosip deh..=p

Salah seorang lagi yang mungkin sekarang sudah kembali ke Sydney, mungkin kah dia tidak tau perkembangan beritanya? (*gw mo ngasih tau, tapi gw takut ngelangkahin yang berwenang. dan lagi, gw bingung lo kagak pernah nanya. haha. jadi gw gag tau batas care lo tuh gimana, bu...=))

Dan bagaimana dengan dia? Jangan kan telpon, sms pun tak ada yang masuk.

Well, gw cuma bisa senyum dan bilang, "Congratulation."Gw cuma bisa mengirimkan doa. Semoga dia selalu bahagia, dan selalu baik-baik saja.

Mungkin ini sebuah ujian, dari persahabatan yang umurnya tidak lagi cukup dihitung hanya dengan 10 jari.

Whatever.

Tulisan ini, gw persembahkan buat 4 sahabat gw. E, An, As, dan O.Coba baca lagi deh lirik lagu diatas. Kalo perlu, skalian dengerin lagunya. Resapin deh tiap bait dan kata per kata. Kita bisa aja lari dari kenyataan, tapi kita nggak akan bisa sembunyi dari kenyataan yang ada.

Gw gag pernah mengerti seberapa jauh persahabatan yang udah kita jalin. Kita gag punya patokan penilaiannya. Anytime lo pada perlu, silahkan bilang. Gw bukan Tuhan yang bisa tau isi hati dan kepala lo semua. But, i do care sama lo semua kok.

Gw rasa lo pada nggak usah baca ato pun denger bullshit apapun dari mulut gw. Gw yakin lo semua ngerasainnya kok. Ngerasain betapa sebuah persahabatan kita itu berharga, ngerasain betapa kecewanya kita dalam menghadapi masalah, ngerasain betapa kangennya kita sama masa-masa dimana kita nginep bareng atopun starbucks bareng. Gw yakin, bahu kalian itu siap banget buat dipeperin aer mata. =p

Dan apa kalian ngerasain juga? Betapa mudahnya sebuah persahabatan rusak hanya karna hal kecil yang terletak pada kata "percaya"?

Buat dia, congratz ya...=) Smoga smuanya lancar-lancar aja dan selalu baik-baik aja.Buat semuanya, kapan-kapan ngumpul lagi yaaa...=D

Warm regards,

-wEnZ-