Rabu, 01 Oktober 2008

Menerima--salah satu bagian hidup

Ternyata sampai sekarang masih banyak orang yang bertanya-tanya.
bahasa pertanyaannya secara harfiah adalah,,"Kok lo gag tampak berduka waktu bokap lo gag ada sih,,wen?" atau, "Kok lo tegar banget, wen? Kok lo tabah bAnget?"
dan lain-lainnya..

Tapi apa yang orang lihat itu kan permukaan aja?Iya toh??
Mungkin gw tampak tegar, tapi apa gw BENAR tegar?
Mungkin gw tampak tabah, tapi apa gw BENAR tabah?

Gw sendiri pun mungkin gag bisa menjawab pertanyaan ini. Gw sempet berpikir, Apa gw gilaa??
Gw sendiri sempet ngerasa dan bertanya-tanya pada reaksi gw.
Bukan gw tidak bersedih.
Gag ada orang yang tau kan gimana gw menangis untuk Beliau?
Gag ada orang yang tau kan gimana doa gw untuk Beliau?
Gag ada orang yang tau kan gimana penyesalan gw terhadap Beliau?

Gw sempat menangis, gw sempat menyesal, dan gw bersedih pastinya.

Tapi ada pertanyaan yang perlu gw lemparkan kembali, Apa perlu bersedih terlalu lama?

Ketika seorang manusia meninggal dunia, itulah tujuan hidupnya.
Ketika saat itu tiba, berarti waktunya di dunia sudah tiada.
Ketika saat itu tiba, berarti jodohnya dengan semua yang Ia temui di dunia sudah selesai.
Ketika saat itu tiba, Ia tak perlu lagi berbuat dosa.

Semua hanya masalah waktu.
Kalaupun beliau tidak pergi SEKARANG, NANTI pun beliau pasti akan pergi..
hanya masalah kesiapan dan bagaimana penerimaan kita sebagai orang yang menyayanginya.itu saja.

Menerima adalah salah satu bagian dari hidup manusia.
Buat gw, kalau kita menyadari hukum yang berlaku di dunia, dan hukum yang berlaku dalam hidup kita, akan sangat mudah kita belajar untuk menerima.

Menerima bukan berarti berserah tanpa berusaha, bukan berarti, "Ya udah lahh...emank udah nasib."
wew...? pernyataan yang salah.
Jangan salahkan Tuhan, apalagi nasib dan takdir. Manusia yang berbuat dan manusia pula yang menuai benihnya. Segala sesuatu yang terjadi pada kita ini adalah akibat dari banyak hal yang telah kita lakukan.
Percaya ato nggak itu hak tiap orang.
Kalau buat gw, ini lah yang gw percayai.

Bokap gw pergi dengan jalan yang menurut gw sangat amat tenang.
Banyak orang yang dateng melayat. Bahkan nyokap gw heran sendiri, ampe segitu banyaknya orang yang dateng, dan nyokap gw jg heran, temen-temen mereka yang ada di luar negri pun dengan cepatnya udah tau berita ini.
Tukang Jual Makanan n Tukang Jaga Warung yang jualan di deket pabrik bokap pun nanyain kebeneran berita ini.
Wew...,gw cuma bisa berbangga dalam hati. Buat gw itu INDAH.

gw pernah baca satu quote, "When you were born, you were the only one who cried and the world rejoiced. Live your life so that when you die, the world cries and you are the only one who rejoice."

Dan buat gw, Bokap gw telah sukses melakukannya.

Dan dalam hal ini, gw sendiri pun belajar. Gw belajar bagaimana cara menerima kepergian seseorang yang gw sayangi pastinya.
Itulah yang mesti kita sadari sepenuhnya, apalagi pada akhirnya nanti, kita semua memang akan menjadi tiada., menyadari bahwa ketidakkekalan itu memang nyata adanya.

Kita juga perlu menyadari bahwa, --lahir.tua.sakit.mati-- itu adalah salah satu hal yang mutlak, hal yang gag akan pernah bisa kita hindari.

Gw gag tau, setelah gw publish tulisan ini, ada berapa banyak orang yang membaca, dan akan ada berapa banyak orang yang bisa mengambil intisarinya.
Tapi gw harap banyak yang mengerti apa yang gw tulis ini.
Dan mudah-mudahan banyak yang bisa belajar dari apa yang gw alami ini.

Rasa sayang gw ke Bokap, itu gag penting kalo hanya ditunjukkan lewat air mata ataupun dengan apapun yang bisa terlihat dengan mata telanjang. Buat gw itu gag penting. Gw yang tahu, gw yang menjalankan, dan gw yang merasakan.
Orang-orang yang gw sayang, dimanapun mereka berada, pasti posisinya akan tetep ada di hati gw dan tetep hidup disana.

So?Kira-kira udah dapetin jawaban mengenai reaksi gw di rumah duka?


cheers,

-wEnZ-

4 komentar:

Unknown mengatakan...

hebat ya Wennie, bener2 tegar!!!

WENNIE mengatakan...

@ hendruw

thx ya,,ndru..^^

Andrew Ignatius mengatakan...

wennie gw setuju.sesedih apapun kita, kita harus move forward kan. dan untuk move forward kita harus belajar menerima. dan cara menerima tiap orang beda. kalo gw adalah lo, gw bakal nangis meraung raung sampe gaada yg bisa ditangisin lagi, till im done with the feelings :) ..dan lo tentu dengan cara lo sendiri, tapi yang pasti perasaan itu harus diselesaikan sehingga kita bisa melangkah lagi ke depan. cheers to you, you survive this darling :)

WENNIE mengatakan...

@ andrew..

^^.iyahh,,nDru...gw jG sempet nAngis.sempet gag percaya.sempet nge-blank.sempet ngarep itu cuma mimpi.sempet mikir tentang mati suri.sempet yang macem2 lainnyaa..haha...

iya,,perasaan itu memank harus diselesaikan..sayangnya, gw gag tau apa gw udah menyelesaikannya ato belom...^^
makasihh ya,,ndru...hehe...